Metrotvnews.com: Facebook baru saja mengumumkan adanya perubahan di kebijakan penggunana platform media sosialnya.
Perubahan kebijakan tersebut meliputi pelarangan kepada developer untuk menggunakan data dari Facebook sebagai sarana melakukan spionase. Perubahan ini tidak hanya terjadi di Facebook, tetapi juga Instagram.
Menurut The Verge, perubahan kebijakan ini merupakan respon Facebook terhadap aksi spionase oleh pihak berwenang yang baru-baru ini diketahui publik.Melalui developer yang menjadi pihak ketiga, data dari Facebook dan media sosial lainnya sempat dimanfaatkan oleh aparat untuk memantau akun masyarakat yang mengikuti protes kematian Freddie Gray di Baltimore, Amerika Serikat.
Saat itu pihak Facebook, Instagram, dan Twitter langsung memutus akses developer ke berbagai data pengguna. Twitter bahkan menanggapi insiden tersebut dengan menentang penggunaan data media sosialnya sebagai sarana spionase.
"Menggunakan data dari Twitter untuk melacak dan mengidentifikasi para pengunjuk rasa serta aktivis sangat tidak dibenarkan dan dilarang keras," ujar juru bicara Twitter pada bulan November lalu.
Untuk mengawasi aturan ini, Facebook akan bekerjasama dengan berbagai instansi dan aktivis seperti ACLU dan Color of Change. Melalui kebijakan kali ini, media sosial diharapkan bisa menjadi fasilitas untuk mendukung kebebasan berbicara tanpa membedakan suku, ras, dan agama.
(MMI)