Quantcast
Channel:
Viewing all articles
Browse latest Browse all 199417

Skema PINA Kejar Infrastruktur Indonesia yang Tertinggal

$
0
0

Metrotvnews.com, Bali: Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara di ASEAN. Hal ini menyebabkan daya saing Indonesia tertinggal dan menjadi salah satu penyebab sulitnya menarik minat investor menanamkan modal di Indonesia.

Menurut Bambang, infrastruktur yang terbatas akan membuat investor berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena mereka tidak sekadar merogoh kocek yang sedikit. Anggaran infrastruktur pemerintah pada 2015-2019 hanya mampu membiayai sebesar 41 persen dari total kebutuhan pembiayaan infrastruktur. Sehingga pemerintaj mendorong BUMN dan swasta untuk mengisi gap tersebut.

Baca: Sembilan Proyek Tol Senilai Rp70 Triliun Gunakan Skema PINA

"Skema Kerja sama Pemerintah dengan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) merupakan solusi untuk mempercepat ketertinggalan infrastruktur di Indonesia," tutur Bambang, d‎itemui dalam acara 'Underwriting Network 2017', di The Anvaya Beach Resort Bali, Kuta, Bali, Jumat 10 Maret 2017.

Pengamatan Bambang, pembiayaan proyek KPBU dan PINA yang memiliki rentang waktu jangka panjang membutuhkan sumber-sumber pembiayaan dari instrumen-instrumen investasi jangka panjang seperti penawaran umum perdana saham (IPO), obligasi jangka panjang, dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Dia menyebut, belum tersedianya instrumen investasi jangka panjang dalam jumlah yang cukup membuat investor yang mengelola dana jangka panjang lebih memilih menempatkan instrumen investasi jangka pendek. Meskipun penempatan tersebut mengandung risiko tidak tercapainya target return karena terjadinya miss-macth.

Baca: Rencana Genjot PINA Bantu Pendanaan Pembangunan Infrastruktur

"Dalam hal ini underwriter berperan dalam penyiapan, penyusunan, dan penjaminan penggalangan dana di pasar modal dan pasar uang dengan mempertemukan pelaku usaha KPBU dan PINA dengan investor-investor pengelola dana jangka panjang," ungkap Bambang.

Dia menambahkan, dengan target pembangunan infrastruktur yang progresif dan keseriusan pemerintah dalam percepatan pembangunan infrasruktur melalui skema KPBU dan PINA, maka peran underwriter akan menjadi signifikan dalam mempertemukan investee dan investor jangka panjang.

(AHL)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 199417


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>