3. Anak-anak ingin mencari tantangan
"Dilihat dari rentang usianya, anak-anak dan remaja termasuk individu yang rentan terhadap berbagai fenomena yang ada di hadapannya. Mereka ingin mencari tantangan, dalam arti segala sesuatu yang berbahaya. Ada kecenderungan untuk mengejar tantangan," kata psikolog, yang akrab dipanggil Nina ini.
4. Ada kecenderungan melanggar aturan
Meskipun skip challenge berbahaya dan kemungkinan di antara mereka ada yang mengetahui risiko bahaya, mereka tetap melakukan permainan.
"Dalam hal ini, anak-anak melanggar aturan. Sudah tahu tidak boleh dilakukan, tapi kenapa masih dilakukan juga," ungkap Nina.
5. Takut dan malu bila tidak ikut melakukan skip challenge
Pengaruh lingkungan cukup besar bagi anak-anak, sehinga apa yang dilakukan sekelompok anak akan ditiru anak-anak lainnya. Ketika anak-anak lain melakukan skip challenge, ada rasa malu bila diri sendiri tidak ikut serta.
"Kemungkinan mereka malu dengan teman-temannya kalau tidak ikut bermain. Bahkan juga takut, mungkin mereka takut dibilang cemen atau lemah oleh teman-teman lainnya," lanjut Nina.