Metrotvnews.com, Nyon: Deniz Aytekin mungkin sedang gundah. Sebab, kariernya sebagai salah satu korps pengadil papan atas kompetisi Eropa bisa meredup usai dinilai mengeluarkan sejumlah putusan keliru saat Barcelona kontra Paris Saint-Germain, pada leg 2 16-besar Liga Champions 2016--2017, Kamis 9 September.
Menurut media Spanyol, Marca, Aytekin berpotensi tidak lagi menjadi wasit utama di Liga Champions atau Liga Europa. Sejauh ini, putusan itu sedang dibicarakan oleh komite wasit UEFA dengan lebih dulu melihat rekaman pertandingan Barcelona vs PSG.
Aytekin dilaporkan telah keliru ketika memberikan hadiah penalti kepada Barcelona. Sebaliknya, Aytekin alpa menunjuk titik putih setelah defender Barcelona, Javier Mascherano menghalau bola sepakan winger PSG, Julain Draxler di kotak penalti."Laporan pertandingan sudah sampai di tangan Ketua Komite Wasit UEFA, Pierluigi Collina. Namun sesuai kesepakatan yang sudah ada, hukuman untuk Aytekin tidak akan dipublikasikan kepada publik," lansir Marca.
Baca juga: Mengintip Rapor si Kambing Hitam saat Barcelona vs PSG
Kecaman terhadap kinerja Aytekin langsung dilontarkan pelatih PSG, Unai Emery setelah laga. Emery merasa PSG bakal lolos andai Barcelona tidak mendapat hadiah tendangan penalti sebanyak dua kali. Menurut mantan pelatih Sevilla itu, keputusan wasit telah mengganggu permainan anak-anak asuhnya.
"Kami hanya ingin menunjukkan kepribadian yang baik saat itu. Tapi, wasit telah memberikan dua penalti kepada mereka. Sedangkan kami tidak mendapatkan penalti. Keputusan itu berefek terhadap permainan kami," geram Emery.
Kritik juga dilontarkan oleh pelatih timnas Norwegia, Lars Lagerback. "Saya merasa sedih untuk sepak bola. Diving Luis Suarez jadi faktor krusial yang membuat Barcelona mendapat penalti," ujar pelatih berusia 68 tahun tersebut.
Aytekin tidak diperbolehkan menjadi wasit pertandingan selama proses investigasi. Awalnya, pria asal Jerman itu dijadwalkan menjadi wasit utama Hamburg kontra Borussia Monchengladbach di pentas Bundesliga 1 2016--2017, Minggu 12 Maret.
(HIL)