Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo menceritakan kisah singkatnya saat masih menjadi pengusaha mebel beberapa tahun lalu.&
Kisah itu disampaikannya sebagai pembicara utama di Business Summit dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (KTT IORA) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin 6 Maret 2017.&
Saat merintis usaha kecilnya, Jokowi menghadapi berbagai tantangan. Namun, usaha itu terus berkembang pesat dari waktu ke waktu. Bagaimana usaha kecil dan menengah (UKM) Jokowi itu bisa meloncat ke level selanjutnya?
"Jawabannya adalah dengan mengambil bagian dari globalisasi. Meski (usaha) kecil saat itu, saya berani memakai tenaga kerja asing selama beberapa tahun," ujar Jokowi.&
"Memakai supervisi dari Korea, desain dari Prancis dan kontrol kualitas saya pakai dari Jerman," sambung dia.&
Tidak berhenti sampai di situ, Jokowi juga mencari peluang dan informasi dari berbagai tempat, seperti dari beberapa kedutaan besar dan konsulat asing di Indonesia. Dari beragam informasi itu, ia menjadi tahu cara mengimpor mesin dan mengekspor komoditas mebel.&
Menurut Jokowi, banyak kajian di dunia ini yang menunjukkan bahwa nilai keuntungan akan jauh lebih besar jika UKM tersebut mampu mengekspor komoditasnya.&
Era Digital
UKM yang sukses, tambah Jokowi, juga akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di lingkungan sekitarnya. Jokowi menyebut faktor penentu kesuksesan lainnya dari sebuah UKM adalah mampu terus berinovasi ke arah yang lebih baik.&
Di era digital seperti saat ini, Jokowi menilai peluang mengembangkan UKM terbuka lebar.&
"Dengan mobile internet dan smartphone yang murah, platform itu sudah ada untuk UKM, bagi para wanita dan pengusaha muda. Mobile internet itu jangkauannya sudah langsung nasional, regional dan juga global," ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan pemerintah RI siap mendukung sektor UKM dengan memastikan infrastruktur teknologi ini terbangun dengan baik.
"Jaringan 3G, 4G dan nantinya jaringan 5G, juga jaringan kabel fiber optik, untuk menyalurkan data-data bandwidth dalam jumlah besar dengan cost efisien. tugas pemerintah mengurangi beban-beban yang menghambat, regulasi-regulasi berlebihan, peraturan-peraturan yang menghambat, dan perizinan berlebihan. Itulah tugas pemerintah," tutur Jokowi.
&
Kisah itu disampaikannya sebagai pembicara utama di Business Summit dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (KTT IORA) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin 6 Maret 2017.&
Saat merintis usaha kecilnya, Jokowi menghadapi berbagai tantangan. Namun, usaha itu terus berkembang pesat dari waktu ke waktu. Bagaimana usaha kecil dan menengah (UKM) Jokowi itu bisa meloncat ke level selanjutnya?
"Jawabannya adalah dengan mengambil bagian dari globalisasi. Meski (usaha) kecil saat itu, saya berani memakai tenaga kerja asing selama beberapa tahun," ujar Jokowi.&
"Memakai supervisi dari Korea, desain dari Prancis dan kontrol kualitas saya pakai dari Jerman," sambung dia.&
Tidak berhenti sampai di situ, Jokowi juga mencari peluang dan informasi dari berbagai tempat, seperti dari beberapa kedutaan besar dan konsulat asing di Indonesia. Dari beragam informasi itu, ia menjadi tahu cara mengimpor mesin dan mengekspor komoditas mebel.&
Menurut Jokowi, banyak kajian di dunia ini yang menunjukkan bahwa nilai keuntungan akan jauh lebih besar jika UKM tersebut mampu mengekspor komoditasnya.&
Era Digital
UKM yang sukses, tambah Jokowi, juga akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di lingkungan sekitarnya. Jokowi menyebut faktor penentu kesuksesan lainnya dari sebuah UKM adalah mampu terus berinovasi ke arah yang lebih baik.&
Di era digital seperti saat ini, Jokowi menilai peluang mengembangkan UKM terbuka lebar.&
"Dengan mobile internet dan smartphone yang murah, platform itu sudah ada untuk UKM, bagi para wanita dan pengusaha muda. Mobile internet itu jangkauannya sudah langsung nasional, regional dan juga global," ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan pemerintah RI siap mendukung sektor UKM dengan memastikan infrastruktur teknologi ini terbangun dengan baik.
"Jaringan 3G, 4G dan nantinya jaringan 5G, juga jaringan kabel fiber optik, untuk menyalurkan data-data bandwidth dalam jumlah besar dengan cost efisien. tugas pemerintah mengurangi beban-beban yang menghambat, regulasi-regulasi berlebihan, peraturan-peraturan yang menghambat, dan perizinan berlebihan. Itulah tugas pemerintah," tutur Jokowi.
&