Metrotvnews.com, Jakarta: PT Pertamina (Persero) mengklaim sudah menyelesaikan penggantian kerugian atas kendaraan-kendaraan yang mengalami kerusakan karena mengonsumsi biosolar yang tercampur dengan air.
Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan sejak Sabtu, 12 Oktober 2016 Pertamina sudah mengganti kerugian yang dikeluhkan konsumen atas kendaraannya yang terkonsumsi biosolar campur air tersebut.
"Pertamina bereskan semua, Sabtu sore sudah solved semua," kata Wianda, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Baca: Pertamina Serahkan Masalah Biosolar Tercampur Air ke Polisi
Wianda menyebutkan ada 120 kendaraan yang dilaporkan mengalami masalah dalam mesinnya setelah diisi biosolar campur air. Namun, semua kendaraan tersebut sudah ditangani langsung oleh pihak SPBU di mana kendaraan mengisikan biosolarnya.
"Kita masih ada beberapa hitung-hitungan ada beberapa SPBU. Kita cek dari complete di Jakarta ada 120 kendaraan. Ini sudah clear pada Sabtu siang," ujar Wianda.
Dari kendaraan tersebut, Wianda menjelaskan beberapa masalah yang dikeluhkan konsumen pada performa mobilnya ada pada bagian mesin dan penyaringan.
Baca: Pertamina Stop Salurkan Biosolar di Sejumlah SPBU
"Ada yang dikuras saja, ada yang harus ganti saringan, kalau ganti saringan itu biasanya di atas Rp10 juta satu mobil," ucap Wianda.
Adapun, lanjut Wianda, sampai saat pengecekan hari ini sebagian besar Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) menjual biosolar sudah berjalan regular. Hanya saja, tangki timbun yang biasa berisikan biosolar diganti dengan Photo voltaic murni. Jadi selama kurang lebih tujuh hari, konsumen belum bisa membeli biosolar tersebut.
"Kondisinya sudah clear sampai Sabtu siang. Sudah bisa jalan kembali tidak ada masalah. Tadi ada empat SPBU yang masih dilakukan pemeriksaan Kepolisian, tapi hanya disegel di dispenser biosolar saja," pungkas Wianda.
Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan sejak Sabtu, 12 Oktober 2016 Pertamina sudah mengganti kerugian yang dikeluhkan konsumen atas kendaraannya yang terkonsumsi biosolar campur air tersebut.
"Pertamina bereskan semua, Sabtu sore sudah solved semua," kata Wianda, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Baca: Pertamina Serahkan Masalah Biosolar Tercampur Air ke Polisi
Wianda menyebutkan ada 120 kendaraan yang dilaporkan mengalami masalah dalam mesinnya setelah diisi biosolar campur air. Namun, semua kendaraan tersebut sudah ditangani langsung oleh pihak SPBU di mana kendaraan mengisikan biosolarnya.
"Kita masih ada beberapa hitung-hitungan ada beberapa SPBU. Kita cek dari complete di Jakarta ada 120 kendaraan. Ini sudah clear pada Sabtu siang," ujar Wianda.
Dari kendaraan tersebut, Wianda menjelaskan beberapa masalah yang dikeluhkan konsumen pada performa mobilnya ada pada bagian mesin dan penyaringan.
Baca: Pertamina Stop Salurkan Biosolar di Sejumlah SPBU
"Ada yang dikuras saja, ada yang harus ganti saringan, kalau ganti saringan itu biasanya di atas Rp10 juta satu mobil," ucap Wianda.
Adapun, lanjut Wianda, sampai saat pengecekan hari ini sebagian besar Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) menjual biosolar sudah berjalan regular. Hanya saja, tangki timbun yang biasa berisikan biosolar diganti dengan Photo voltaic murni. Jadi selama kurang lebih tujuh hari, konsumen belum bisa membeli biosolar tersebut.
"Kondisinya sudah clear sampai Sabtu siang. Sudah bisa jalan kembali tidak ada masalah. Tadi ada empat SPBU yang masih dilakukan pemeriksaan Kepolisian, tapi hanya disegel di dispenser biosolar saja," pungkas Wianda.