Metrotvnews.com, Bojonegoro: Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan banjir luapan Bengawan Solo mulai surut di Bojonegoro pada pukul 07.00 WIB, Senin 6 Februari 2017.
"Ketinggian air di hilir, Jawa Timur, karena di daerah hulu juga lokal tidak terjadi hujan, padahal sebelumnya sempat lebih dari 14,00 meter (siaga II)," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Prasetyo dikutip dari Antara.
Apalagi, menurut dia sekarang ini ketinggian air Bengawan Solo di hulu Ngawi dan Jurug, Solo, Jawa Timur, dalam sehari turun di bawah siaga banjir.
"Ketinggian air di Ndungus, Ngawi, di bawah siaga banjir 3,00 meter, pukul 06.00 WIB," kata Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air di Ngawi Andik.
Sesuai data, ketingian air di hilirnya, Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, juga berangsur-angsur surut, yang semula siaga II menjadi I, masing-masing 7,52 meter, 5,45 meter, 4,20 meter dan 2,12 meter.
"Sepanjang hari ini tidak hujan maka Bengawan Solo di hilir Jatim akan terus turun," tuturnya.
"Ketinggian air di hilir, Jawa Timur, karena di daerah hulu juga lokal tidak terjadi hujan, padahal sebelumnya sempat lebih dari 14,00 meter (siaga II)," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Prasetyo dikutip dari Antara.
Apalagi, menurut dia sekarang ini ketinggian air Bengawan Solo di hulu Ngawi dan Jurug, Solo, Jawa Timur, dalam sehari turun di bawah siaga banjir.
"Ketinggian air di Ndungus, Ngawi, di bawah siaga banjir 3,00 meter, pukul 06.00 WIB," kata Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air di Ngawi Andik.
Sesuai data, ketingian air di hilirnya, Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, juga berangsur-angsur surut, yang semula siaga II menjadi I, masing-masing 7,52 meter, 5,45 meter, 4,20 meter dan 2,12 meter.
"Sepanjang hari ini tidak hujan maka Bengawan Solo di hilir Jatim akan terus turun," tuturnya.