Metrotvnews.com, New York: Investor saham setidaknya bisa memiliki satu kekhawatiran dalam laporan laba berikutnya karena adanya prediksi mengenai pergerakan dolar Amerika Serikat (USD) yang tiba-tiba mengalami pelemahan. Hal ini tentu tidak terlepas dari sejumlah kebijakan yang dilaksanakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Greenback, yang mengalami reli cukup kuat setelah pemilu AS 8 November lalu dan telah memukul banyak keuntungan di sejumlah perusahaan multinasional AS di kuartal keempat 2016. Namun sayangnya, kondisi itu mengalami pembalikan tajam sejak awal tahun ini.
Bahkan, hal itu ditambah dengan beberapa komentar yang menunjukkan bahwa Pemerintahan Trump menikmati melemahnya USD. Adapun kondisi semacam ini tentu memberi kekhawatiran tersendiri karena bisa saja berdampak terhadap pergerakan ekonomi AS.
Baca: USD Bervariasi Usai Keputusan The Fed
"Pengaturan panggung di kuartal I-2017 terutama ketika Anda melihat angka pekerjaan yang keluar dan ketika Anda melihat survei kepercayaan bisnis dan survei kepercayaan konsumen. Ada banyak yang meningkatkan sentimen," kata Kepala Investasi Commonwealth Financial kata Brad McMillan, seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/2/2017).
Hasil di kuartal keempat 2016, meski USD mengalami reli, sebagian besar mengalahkan ekspektasi Wall Street dan membantu menyediakan penyangga untuk beberapa ketidakpastian yang dihadapi oleh investor termasuk kebijakan yang dikeluarkan Presiden AS baru. Adapun S&P 500 berakhir dengan sedikit keuntungan selama seminggu.
Baca: USD Berbalik Naik Usai Pernyataan The Fed
Dengan pendapatan yang didapatkan maka perusahaan-perusahaan yang ada di S&P 500 perlu terus meningkatkan kinerjanya. Indeks dolar pada 31 Januari 2017 dilaporkan menjadi awal terburuk secara tahunan di tiga dekade dan menempatkan penurunan sebanyak 2,6 persen di Januari setelah naik 7,1 persen pada kuartal terakhir 2016.
&
Greenback, yang mengalami reli cukup kuat setelah pemilu AS 8 November lalu dan telah memukul banyak keuntungan di sejumlah perusahaan multinasional AS di kuartal keempat 2016. Namun sayangnya, kondisi itu mengalami pembalikan tajam sejak awal tahun ini.
Bahkan, hal itu ditambah dengan beberapa komentar yang menunjukkan bahwa Pemerintahan Trump menikmati melemahnya USD. Adapun kondisi semacam ini tentu memberi kekhawatiran tersendiri karena bisa saja berdampak terhadap pergerakan ekonomi AS.
Baca: USD Bervariasi Usai Keputusan The Fed
"Pengaturan panggung di kuartal I-2017 terutama ketika Anda melihat angka pekerjaan yang keluar dan ketika Anda melihat survei kepercayaan bisnis dan survei kepercayaan konsumen. Ada banyak yang meningkatkan sentimen," kata Kepala Investasi Commonwealth Financial kata Brad McMillan, seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/2/2017).
Hasil di kuartal keempat 2016, meski USD mengalami reli, sebagian besar mengalahkan ekspektasi Wall Street dan membantu menyediakan penyangga untuk beberapa ketidakpastian yang dihadapi oleh investor termasuk kebijakan yang dikeluarkan Presiden AS baru. Adapun S&P 500 berakhir dengan sedikit keuntungan selama seminggu.
Baca: USD Berbalik Naik Usai Pernyataan The Fed
Dengan pendapatan yang didapatkan maka perusahaan-perusahaan yang ada di S&P 500 perlu terus meningkatkan kinerjanya. Indeks dolar pada 31 Januari 2017 dilaporkan menjadi awal terburuk secara tahunan di tiga dekade dan menempatkan penurunan sebanyak 2,6 persen di Januari setelah naik 7,1 persen pada kuartal terakhir 2016.
&