Metrotvnews.com, Jakarta: Manajemen PT Financial institution Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya buka mulut terkait crossing saham yang dilakukan perseroan sebesar Rp177 triliun pada Jumat, 11 November 2016 yang lalu.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 15 November 2016, menurut Direktur BCA Suwignyo Budiman, telah terjadi perubahan pemegang saham BCA sebesar 11,62 miliar saham atau 47,15 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dari Farindo Funding (Mauritius) Ltd kepada PT Dwimuria Investama Andalan pada minggu yang lalu.
"Berdasarkan daftar pemegang saham yang disusun oleh PT Raya Saham Registra telah terjadi perubahan pemegang saham Financial institution BCA," kata Suwignyo.
Dengan adanya transaksi tersebut, Suwignyo menekankan, tidak akan ada perubahan pengendalian saham BCA. Maka, Dwimuria secara resmi memperoleh peralihan 11,62 miliar saham, dari complete seluruh saham yang ada di BCA.
"Sesuai Peraturan OJK No. 60/POJK.04/2015 perihal keterbukaan informasi pemegang saham tertentu pasal three, Dwimuria Investama memiliki kewajiban untuk melaporkan ke OJK paling lambat 10 hari kerja sejak terjadinya transaksi,” jelas Suwignyo.
Sebagaimana diketahui, BEI mencatat complete transaksi pada Jumat, 11 November 2016, yang lalu sebesar Rp189 triliun ditengah turunnya IHSG sampai empat persen. Tingginya tingkat complete transaksi tersebut, karena ada yang melakukan transaksi crossing saham sebesar Rp177 triliun.
Pada perdagangan hari ini, saham BBCA bergerak terbalik dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saat IHSG ditutup melemah zero,73 persen atau 37,238 poin ke degree 5.078,501, saham BBCA justru naik 1,22 persen atau 175 poin ke degree Rp14.550 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 15 November 2016, menurut Direktur BCA Suwignyo Budiman, telah terjadi perubahan pemegang saham BCA sebesar 11,62 miliar saham atau 47,15 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dari Farindo Funding (Mauritius) Ltd kepada PT Dwimuria Investama Andalan pada minggu yang lalu.
"Berdasarkan daftar pemegang saham yang disusun oleh PT Raya Saham Registra telah terjadi perubahan pemegang saham Financial institution BCA," kata Suwignyo.
Dengan adanya transaksi tersebut, Suwignyo menekankan, tidak akan ada perubahan pengendalian saham BCA. Maka, Dwimuria secara resmi memperoleh peralihan 11,62 miliar saham, dari complete seluruh saham yang ada di BCA.
"Sesuai Peraturan OJK No. 60/POJK.04/2015 perihal keterbukaan informasi pemegang saham tertentu pasal three, Dwimuria Investama memiliki kewajiban untuk melaporkan ke OJK paling lambat 10 hari kerja sejak terjadinya transaksi,” jelas Suwignyo.
Sebagaimana diketahui, BEI mencatat complete transaksi pada Jumat, 11 November 2016, yang lalu sebesar Rp189 triliun ditengah turunnya IHSG sampai empat persen. Tingginya tingkat complete transaksi tersebut, karena ada yang melakukan transaksi crossing saham sebesar Rp177 triliun.
Pada perdagangan hari ini, saham BBCA bergerak terbalik dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saat IHSG ditutup melemah zero,73 persen atau 37,238 poin ke degree 5.078,501, saham BBCA justru naik 1,22 persen atau 175 poin ke degree Rp14.550 per saham.