Liputan6.com, Jakarta Siapa yang bisa menolak membeli barang dengan harga paling murah? Tentu saja, Anda juga terkadang tidak bisa menolaknya. Namun, apakah harga makanan seperti daging yang dijual dengan harga tremendous murah juga layak dikonsumsi?
Baca Juga
Dilansir dari mashed.com, Jumat (13/1/2017), sebaiknya Anda berpikir berulang kali untuk membeli dan mengonsumsi makanan dengan harga murah, terutama daging. Lantas, mengapa ada harga daging yang begitu murah?
Jawabannya terletak pada bagaimana binatang tersebut disimpan dan dirawat. Anda harus benar-benar memperhatikan bagaimana daging berakhir di piring, karena peternakan biasanya memiliki masalahnya sendiri, yaitu kotoran hewan dan kualitas air.
Permasalahan daging murah juga akan berakhir pada risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker. World Most cancers Analysis Fund telah menyatakan bahwa daging merah dan olahan sebagai salah satu penyebab kanker usus. Sedangkan Worldwide Company for Analysis on Most cancers (IARC) baru saja mengumumkan bahwa daging olahan yang murah banyak terdapat karsinogen, yaitu salah satu penyebab kanker.
Di Inggris, 54% kasus penyakit kanker usus terkait dengan faktor gaya hidup dan setengahnya adalah dari makan daging olahan. Faktanya, makan daging setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal sebanyak 18%.
Selain itu, penelitian menunjukkan bagaimana hewan disembelih akan benar-benar dapat berdampak pada kualitas daging yang dihasilkan. Sehingga jika ada peternak yang memberi harga mahal pada daging yang dijualnya, ini sangat masuk akal, karena biaya pemeliharaan dan perawatannya menghabiskan lebih banyak biaya.